Makalah Kehamilan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Kehamilan adalah keadaan fisiologis pada suaktu waktu tapi hal ini memerlukan perhatian khusus karena pada saat hamil terjadi perubahan fisiologis.Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan, pada manusia terdapat 46 kromosom dengan rincian 44 dalam bentuk “autosom” sedangkan yang lain sebagai pembawa tanda seks. Wanita selalu resesip dengan tanda “kromosom X”, sedangkan laki-laki dengan dua bentuk kromosom yaitu “kromosom X dan Y”. Bila spermatozoa kromosom X bertemu maka terjadi kehamilan wanita, sedang bila kromosom Y maka terjadi kehamilan laki-laki.
Suatu kehamilan akan terjadi jika ada pertemuan antara sperma dan ovum, setelah itu pertemuan itu akan membentuk zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membela dirinya menjadi dua dan seterusnya. Dengan terjadinya kehamilan maka seluru system genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertmbuhan janin dan rahim.
Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Asuhan Kebidanan | Tag , , , , , , , | Meninggalkan komentar

Patofisiologi Tifus abdominalis

Tifus abdominalis (demam tifoid) adalah penyakit infeksi bakteri hebat yang diawali di selaput lendir usus dan, jika tidak diobati, secara progresif menyerbu jaringan di seluruh tubuh. Aspek paling penting dari infeksi ini ialah kemungkinan terjadinya perforasi usus, karena satu kali organisme memasuki rongga perut, pasti timbul peritonitis yang mengganas. Bila ini terjadi, prognosisnya sangat jelek. Komplikasi lain islah perdaralian per anum dan infeksi terlokalisasi (meningitis, dll.).
Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Penyakit Dalam | Tag , , , , , , | Meninggalkan komentar

Askep Apendisitis

Pengertian
Apendisitis akut adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Smeltzer, 2001).

Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur. (Anonim, Apendisitis, 2007).
Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Asuhan Keperawatan | Tag , | Meninggalkan komentar

Asuhan Keperawatan gagal jantung kongestif

Pengertian
Gagal jantung kongestif dimaksud adalah suatu sindroma klinik yang disebabkan oleh berkurangnya volume pemompaan jantung untuk keperluan relatif tubuh, disertai hilangnya curah jantung dalam mempertahankan aliran
balik vena.
Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Asuhan Keperawatan | Tag | Meninggalkan komentar